Makna fenomena alam "Helo Sun" menurut masyarakat suku dayak - Fenomena alam yang terlihat dan terjadi dialam semesta ini, diyakini oleh masyarakat suku Dayak memiliki makna sebagai pertanda baik ataupun buruk bagi negerinya. Nilai kepercayaan ini merupakan warisan turun menurun dalam kebudayaan masyarakat Dayak, yang dikisahlan dalam cerita / legenda suku Dayak.
Bagi masyarakat suku Dayak di Kalimantan Barat fenomena pelangi melingkari matahari (Helo Sun) merupakan bagian dari legenda ular naga melilit matahari yang diwariskan dan diceritakan secara turun temurun hingga saat ini.
Fenomena Helo sun ini merupakan pertanda yang kurang baik atau merupakan pertanda bahwa akan terjadi kekacauan yang akan melanda negeri.
Masyarakat suku Dayak pada zaman dahulu mempercayai bahwa alam semesta ini terbagi menjadi dua bagian yaitu alam atas dan alam bawah. Bagian alam atas meliputi matahari, langit, bulan serta bintang dan penguasa alam atas dikuasai oleh roh yang digambarkan dengan simbol burung Enggang Gading yang tinggal ditempat yang tinggi / diangkasa. Sedangkan bagian alam bawah meliputi tanah dan air dan penguasa alam bawah disimbolkan dengan ular/naga yang tinggal dibawah tanah atau bawah air. Dan bagi masyarakat suku Dayak Kanayatn segala sesuatu secara keseluruhan yang ada di alam semesta ini berasal dari Jubata (Tuhan) yang memberi nafas kehidupan. Hal ini terkandung dalam salam masyarakat suku Dayak Kanayatn yang menjadi pandangan hidup dari jaman dahulu hingga saat ini, yang berbunyi:
Menurut cerita yang diwariskan secara turun temurun, pada zaman dahulu penguasa/penjaga alam atas ataupun alam bawah selalu tampak dalam wujud yang nyata ditengah-tengah masyarakat suku dayak untuk memberikan berbagai pertanda dari Jubata kepada manusia.
Salah satu ceritanya / legendanya yaitu ular melilit matahari. Singkat cerita: pada zaman dahulu kala, tampaklah seekor ular naga yang muncul dari dasar sungai dan naik keatas seakan-akan melilit matahari tepat sebelum kekacauan melanda desa yang dihuni oleh sekumpulan masyarakat suku Dayak. Hingga saat itu percayalah orang-orang dayak bahwa kemunculan ular naga ini merupakan pertanda yang kurang baik untuk negerinya.
Akan tetapi semakin lama penampakan nyata tersebut tak lagi terlihat, dari cerita hal itu dikarenakan manusia semakin lama semakin banyak yang berbuat jahat/dosa dan jauh dari Jubata. Akhirnya penampakan nyata tersebut hanya menjadi Legenda semata, dan masyarakat suku Dayak percaya bahwa sekarang Jubata memberikan pertanda kepada orang Dayak melalui fenomena alam yang terjadi. Salah satunya yaitu fenomena Helo Sun ini yang dikaitkan dengan legenda ular melilit matahari.
Gambar Oleh: Norbertus (Tutus) |
Fenomena Helo sun ini merupakan pertanda yang kurang baik atau merupakan pertanda bahwa akan terjadi kekacauan yang akan melanda negeri.
Masyarakat suku Dayak pada zaman dahulu mempercayai bahwa alam semesta ini terbagi menjadi dua bagian yaitu alam atas dan alam bawah. Bagian alam atas meliputi matahari, langit, bulan serta bintang dan penguasa alam atas dikuasai oleh roh yang digambarkan dengan simbol burung Enggang Gading yang tinggal ditempat yang tinggi / diangkasa. Sedangkan bagian alam bawah meliputi tanah dan air dan penguasa alam bawah disimbolkan dengan ular/naga yang tinggal dibawah tanah atau bawah air. Dan bagi masyarakat suku Dayak Kanayatn segala sesuatu secara keseluruhan yang ada di alam semesta ini berasal dari Jubata (Tuhan) yang memberi nafas kehidupan. Hal ini terkandung dalam salam masyarakat suku Dayak Kanayatn yang menjadi pandangan hidup dari jaman dahulu hingga saat ini, yang berbunyi:
"Adil Ka’ Talino Ba Curamin Ka’ Saruga Ba Sengat Ka’ Jubata"
Dalam bahasa Indonesia diartikan seperti ini:
- Adil Ka’ Talino : Adil kepada sesama manusia.
- Ba Curamin Ka’ Saruga : Bercermin ke surga.
- Ba Sengat Ka’ Jubata : Bernafas kepada Tuhan.
Double Rainbow + Helo Sun (21/10/2013) Lokasi: Pengadang, Kalbar |
Salah satu ceritanya / legendanya yaitu ular melilit matahari. Singkat cerita: pada zaman dahulu kala, tampaklah seekor ular naga yang muncul dari dasar sungai dan naik keatas seakan-akan melilit matahari tepat sebelum kekacauan melanda desa yang dihuni oleh sekumpulan masyarakat suku Dayak. Hingga saat itu percayalah orang-orang dayak bahwa kemunculan ular naga ini merupakan pertanda yang kurang baik untuk negerinya.
Akan tetapi semakin lama penampakan nyata tersebut tak lagi terlihat, dari cerita hal itu dikarenakan manusia semakin lama semakin banyak yang berbuat jahat/dosa dan jauh dari Jubata. Akhirnya penampakan nyata tersebut hanya menjadi Legenda semata, dan masyarakat suku Dayak percaya bahwa sekarang Jubata memberikan pertanda kepada orang Dayak melalui fenomena alam yang terjadi. Salah satunya yaitu fenomena Helo Sun ini yang dikaitkan dengan legenda ular melilit matahari.
Title : Fenomena Alam "Helo Sun" Versi Suku Dayak
Description : Makna fenomena alam " Helo Sun " menurut masyarakat suku dayak - Fenomena alam yang terlihat dan terjadi dialam semesta ini, diya...
Description : Makna fenomena alam " Helo Sun " menurut masyarakat suku dayak - Fenomena alam yang terlihat dan terjadi dialam semesta ini, diya...
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar serta dipersilahkan menuliskan URL link agan-agan yang terkait dengan topik diatas..